Kamis, 18 Juni 2009

Askep Mutiple Sklerosis


BAB I 
PENDAHULAAN

A. Latar Belakang
Multiple sclerosis adalah suatu penyakit oto imun yang ditandai oleh pembentukan antibody terhadap myelin susunan saraf pusat. System saraf perifer tidak terkena. Respon peradangan berperan menimbulkan penyakit dengan menyebabkan pembengkakan dan edema yang merusak neuron neuron dan menyebabkan pembentukan flak jaringan parut pada myelin.
Mutiple sclerosis merupakan penyakit berat yang secara medis obatnya sampai detik ini belum ditemukan dan sampai sekarang belum ada orang yang sembuh 100 %. Multiple sclerosis memang merupakan penyakit yang terasa atau kelihatan cukup aneh, bukan saja bagi orang lain tetapi juga bagi penderitanya sendiri. Gejala gejala yang timbul terjadi secara tiba tiba dan bias hilang lagi secara sekejap. Atau menetap selama berhari hari atau berminggu minggu atau bahkan berbulan bulan. 

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Apa pengertian penyakit multiple sclerosis ?
b. Apa gejala gejala penyakit multiple sclorosis ?
c. Apa hal hal yang menyebabkan penyakit multiple sclerosis ?
d. Bagaimana cara pengobatan atau terapi penyakit multiple sclerosis ?

C. Tujuan Penulisan 
Dari latar belakang diatas maka tujuan penulis menulis makalah ini adalah sebagai berikut :
Ingin mengerti penyakit multiple sclerosis ?
a. Ingin mengethui gejala gejala penyakit multiple sclorosis ?
b. Ingin mengetahui hal hal yang menyebabkan penyakit multiple sclerosis ?
c. Ingin mengetahui cara pengobatan atau terapi penyakit multiple sclerosis ?
BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN MULTIPLE SKLEROSIS

Multiple Sclerosis adalah penyakit degeneratif system syaraf pusat (ssp) kronis yang meliputi kerusakan myelin (material lemak dan protein ).Multiple sclerosis secara umum dianggap sebagai auto imun dimana system imun tubuh sendiri yang normalnya bertanggung jawab untuk mempertahankan tubuh terhadap terhadap virus dan bakteri,Dengan alasasn yang tidak diketahui mulai menyerang atau menghancurkan myelin yaitu lapisan pelindung syaraf yang melindungi syaraf yang berfungsi untuk melancarkan pengiriman pesan dari otak ke seluruh bagian tubuh.Ditandai dengan remisi dan ekaserbasi periodic.Multiple sclerosis menghaisilkan berbagai tanda dan gejala tergantung pada lokasi lesi,biasanya disebut sebagai plaque.

a.Klasifikasi Multiple Sclerosis

  Multiple Sclerosis adalah penyakit yang tidak akan sembuh 100% dan akan terus ada dalam tubuh kita untuk terus menerus memburuk.Namun progresifitas ini bias bermacam macam pada setiap orang.ada yang penyakitnya memburuk dengan cepat dalam hitungan hari ,minggu,atau bulan tanpa sempat merasa sehat lagi.ada juga yang penyakitnya memburuk dan sedikit membaik kemudian memburuk lagi,demikian berulang – ulang dalam waktu yang lama.

 Menurut Basic Neurologi (Mc. Graw Hill,2000),ada beberapa kategori multiple sclerosis berdasarkan progresivitasnya adalah :
  a.Relapsing Remitting MS
 Ini adlah jenis MS yang klasik yang sering kali timbul pada akhir usia belasan atau dua puluhan tahun diawali dengan suatu erangan hebat yang kemudian diikuti dengan keembuhan semu.Yang dimaksud dengan kesembuhan semu adalah setelah serangan hebat penderita terlihat pulih.Namun sebenarnya,tingkat kepulihan itu tidak lagi sama dengan tingkat kepulihan sebelum terkena serangan.sebenarnya kondisinya adalah sedikit demi sedikit semakin memburuk.jika sebelum terkena serangan hebat pertama penderita memiliki kemampuan motorik dan sensorik 100%,maka setelah serangan tersebut mungkin hanya akan pulih 70-95% aja.serangan berikut akan terus menurukan kemampuan penderita sampai ke 0%.setiap serangan tersebut berakibat semakin memburuknya kondisi penderita.Interval waktu antara serangan satu dengan serangan yang elanjutnya ama sekali tidak bias diduga,bia dalam hitungan hari,minggu bulan atau tahun.Hampir 70% penderita MS pada awalnya mengalami kondisi ini,setelah beberapa kali mengalami serangan hebat,jenis MS ini akan berubah menjadi Secondary Progressiv MS.
  b.Primary Progresssiv MS
 Pada jenis ini kondisi penderita terus memburuk.ada saat – saat penderita tidak mengalami penurunan kondisi ,namun jenis MS ini tidak mengenal istilah kesembuhan semu .Tingkat progresivitanya beragam pada tingakatan yang paling parah ,penderita Ms jenis ini bias berakhir dengan kematian.
  c. Secondary Progressiv MS.
 Ini adalah kondisi lanjut dari Relapsing Remitting MS .Pada jenis ini kondisi penderita menjadi serupa pada kondisi penderita Primary Progresssiv MS.
  d.Benign MS
 Sekitar 20% penderita MS jinak ini.Pada jenis MS ini penderita mampu menjalani kehidupan seperti orang sehat tanpa begantung pada siapapun.Serangan – serangan yang diderita pun umumnya tidak pernah berat,sehingga para penderita sering tidak menyadari bahwa dirinya menderita MS.

B.GEJALA – GEJALA MULTIPLE SCLEROSIS
 Sebenarnya setiap penderita Multiple Sclerosis dapat mengalami gejala yang berbeda dengan penderita Multiple Sclerosis lainnya. Tetapi secara umum gejala-gejala 
Multiple Sclerosis adalah:
1. Perasaan sakit seperti ditusuk-tusuk pisau di beberapa bagian tubuh.
2. Kebas (kesumutan/ mati rasa) di beberapa bagian tubuh
3. Kehilangan fungsi penglihatan (bersifat sementara/menetap)
4. Pandangan kabur (blurred) atau pengkihatan membayang (seeing double)
5. Kehilangan fungsi pendengaran.
6. Melemahnya kemampuan motorik dan sensorik di seluruh atau sebagian tubuh, biasanya terutama tangan dan kaki.
7. Kelumpuhan tiba-tiba.
8. Kehilangan kesimbangan tubuh, timbul perasaan seperti melayang (vertigo).
9. Migraine yang parah.
10. Kepala bagian belakan terasa berat.
11. Sakit kepala dengan tingkat kesakitan yang sangat extrim (tingkat sakitnya mungkin sama dengan 50X sakit kepala karena FLU)
12. Fatigue, perasaan lelah berlebihan.
13. Sensitive terhadap udara/air panas.
14. Kesulitan berbicara.
15. Sesak nafas.
16. Kesulitan menelan makanan/minuman, tubuh tidak bias menerima makanan/minuman.
17. Nyeri di tulang belakang dengan tingkat kesakitan yang sangat extrim.
18. Gangguan pada kandung kemih dan alat pencernaan (tidak bias menahan keluarnya urine atau sulit mengeluarkan urine, mudah diare, konstipasi dsb.)
19. Gangguan fungsi kognitif (misalnya berkurangnya daya ingat/ mudah lapar, menurunnya daya kosentrasi, dsb.)
20. Gangguan psikologis (depresi, kehilangan kendali emosi, kehilangan control diri, paranoid,dsb.)
21. Nyeri dan kejang otot.
22. Tremor (gemetaran seperti penderita alzheimer)
Gejala-gejala multiple sclerosis yang telah di sebutkan di atas adalah gejala umum yang bias di derita penderita Multiple sclerosis. Seorang penderita Multiple Sclerosis belum tentu mengalami gajala di atas. Bias saja penderita tersebut hanya mengalami 5-10 gejala di atas, atau ada juga yang mengalami gejala lain yang tidak disebutkan di atas.

C.PENYEBAB
 Sampi saat ini penyebab Multiple Sclerosis belum sepenuhnya diketahui. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyebab Multiple Sclerosis yang paling nyata adalah factor genetok (mirip kenker), tapi perkembangan dunia kedokteran terbaru membantah kesimpulan ini. Penelitian terbaru membuktikan bahwa Multiple Sclerosis sama sekali bukan penyakit menular, juga bukan penyakit keturunan.
 Sampai saat ini multiple sclerosis lebih banyak diderita oleh wanita dari pada pria.yang terserang biasanya orang – orang yang berumur antar 20 – 50 tahun.penderita multiple sclerosis banyak ditemukan di daerah – daerah beriklim dingin dan pada umumnya berasal dari ras kaukasoid ( bangsa kulit putih).sedangkan di daerah yang beriklim panas seperti di Indonesia dan pada bangsa kulit berwarna lainya.Multiuple sclerosis menjadi penyakity yang amat sangat langka.
.Pemicu Terjadinya Serangan MS
 Ada beberapa pemicu serangan Ms yang harus dihindari penderita agar tidak mempercepat progresifitas atau perburukan penyakitnya yaitu :
  a.Panas
• Penderita MS sebaiknya tidak berada diluar rumah tanpa perlindungan ketika hari sedang pana terik.
• Penderita MS sebaiknya tidak tinggal di daerah panas seperti daerah pantai.
• Penderita M sebaiknya tidak mandi air Hangat
• Penderita MS sebaiknya tidak mandi sauna.
  b.Kerja Berat
Penderita MSS sebaiknya tidak melakukan aktivitas atau pekerjaan fisik yang terlalu berat.
  c.Stress
• Penderita MS edapat mungkin harus menghindari stress atau guncangan mental sekecil apapunkarena stress adalah pemicu seranga yang paling berbahaya bagi penderita MS.

 Pengobatan
1. Obat
Secara medis tidak ada yang menyembuhkan M 100%.Obat – obatan yang ada hanyalah menghambat interval serangan ,sedikit mengurangi tingkat keparahan serangan,memperlambat progreifitas atau perburukan MS.Obat yang biasa I berikan dokter adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan satu atau dua gejala saja.Misalnya ,jika gejala yang muncul adalah akit kepala maka dokter akan memberikan obat sakit kepala.Ada obat yang tidak menyembuhkan namun berfungsi untuk memperlambat kerusakan.yaitu Interferon beta-1a atau kortikosteroid.Interferon bias disuntikan 1-3 kali seminggu secara teratur seumur hidup.
Penggunaan interferon biasanya menimbulkan gejala – gejala influenza,seperti sakit kepala ,demam dan myalgia (nyeri otot/sendi).Gejala mirip flu ini akan timbul 4-6 jam etelah injeksi dan gejala ini akan menetap selama beberapa jam.efek samping yang lain adalah moon face,wajah terlihat menjadi bulat seperti bulan ,gemuk)badan gemuk,insomnia (sulit tidur),euporia(perasaan gembira berlebihan),dan perasaan tertekan (depresi ringan).
  2. Bed Rest
Penderita MS membutuhkan banyak istirahat terutama setelah mengalami serangan baik serangan kecil maupun erangan hebat.lamanya istirahat tergantung kondisi penderita,semakin hebat serangan yang di alami semakin lama waktu istirahat yang diperlukan.istirahat ini bisa dilakukan di rumahsakit atau dirumah sendiri.
  3. Pengobatan Dengan Transplantasi Sel Induk
Ilmu kedokteran yang terus berkembang membawa harapan besar bagi penderita MS.Berinduk pada pengalaman penderita MS Amerika yang telah menjalani pengobatan dengan transplantasi sel induk dari sum –sum tulang belakangnya sendiri (sebelum pengobatan tersebut kehidupan penderita dari amerika terjebak dalam kursi roda lumpuh total setelah pengobatan meskipun tidak 100% sembuh,ia akhirnya dapat menggunakan kakinya untuk berjalan).
Pengobatan dengan sel induk ini memang tidak menjajikan kesembuhan 100%,serta mengharuskan penderita MS rela merogoh sakunya dengan sangat dalam,namun setidaknya pengobatan ini mungkin dapat menjadi harapan baru bagi sebagian kecil penderita MS.

D.ANALISA DATA
No Data Masalah
  























E.PERENCANAAN
No Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan Rasional
1

































2






3



















































4


































 Kerusakan mobilitas fisik b/d kelemahan, paresisi, spastisitas































Resiko cedera berhubungan dengan kerusaakan sensori dan penglihatan.



Gangguan harga diri berhubungan dengan


















































Perubahan eliminasi urinarius berhubungan dengan disfungsi medula spinalis - Tentukan dan kaji tingkat aktivitas sekarang dan derajat gangguan fungsi dengan skala 0-4.


- Identifikasi faktor – faktor yang mempengarhuri kemampuan untuk aktif, misalnya pemasukan makanan yang tidak adekuat, insomnia, penggunaan obat-obat tertentu.
- Anjurkan klien untuk melakukan perawatan diri sendiri sesuai dengan kemampuan maksimal yang dimiliki pasien.

- Evaluasi kemampuan untuk melakukan mobilisasi secara aman dan berikan alat bantu berjalan.





- Buat rencana perawatan dengan periode istirahat konsisten diantara aktivitas
- Identifikasi tipe gangguan epnglihatan yang dialami klien (diplopia, nigstagmus, neuritis optikus / penglihatan kabur)

- Ciptakan hubungan terapiutik pasien dan perawat,diskusikan perasaan takut/hal yang dipikiekan pasien.





- Catat tingkah laku menarik diri/perilaku sikap menyangkal atau terlalu memikirkan tubuhproses penyakitnya.







- Dukung penggunaan mekanisme pertahanan,biarkan pasien menangani informasi dengan cara dan waktunya sendiri.



- Kaji interaksi antara pasien dan keluarga.catatadanya perubahan dalam hubungan keluarga






- Berikan lingkungan terbuka bagi pasienkeluarga untuk mendiskusikan masalah seksualitas.





- Catat frekuensi berkemih,adanya berkemih yang tidak dapat ditahan inkontinensia,nokturia, kekuatan aliranlakukan palpasi setelah berkemih.








- Lakukan program latihan kandung kemih.





- Anjurkan untuk minum yang cukup,batasi minum selama sore menjelang malam dan saat tidur.Rekomendasi penggunaan jus buah tertentu/vit C
- Tingkatkan latihan terus menerus 



- Anjurkan pasien untuk mengobservasi sedimen/darah dalam urine,urine uang pekat/kotor,adanya demam. - berikan informasi untuk mengembangkan rencana perawtan bagi program rahabilitasi
- berikan kesempatan untuk memecahkan masalaha untuk mempertahankan / meningkatkan mobilitas.


- meningkatkan kemandirian dan rasa mobilitas diri dan dapat menurunkan perasaan tidak berdaya
- latihan berjalan dapat meningkatkan keamanan dan keefektifan pasien untuk berjalan dan alat bantu gerak dapat menurunkan kelemahan, meningkatkan kemandirian.
- menurunakn kelelahan, kelemahan otot yang berlebihan

- mengidentifikasi tipe gangguan visual yang terjadi dan batasan keparahan.



- Meremehkan sikap peduli dan mengembangkan rasa saling percaya antara pasien dan perawat yang di dalamnya pasien beba nengekspresikan ketakutan dan perasaan putus asa.
- Awalnya mungkin merupakan respon perlindungan yang normal,tetapi jika berkepanjangan bisa menghalangi sikap untuk menghadapi kenyataan sebagai mana seharusnya dan dapat menuntun ke arah koping yang tidak efektif.
- Konfrontasi pasien terhadap situasi yang nyata dapat mengakibatkan peningkatan ansietas dan mengurangi kemampuan untuk mengatasi perubahan peran/konsep diri.
- Keluarga mungkin secara sadar atau tidak,memperkuat sikap negatif dan keyakinan pasien atau informasi sekunder yang mungkin menhambat peningkatan kemampuan menangani keadaan.
- Perubahan fisik dan psikologis sering kali menimbulkan stresor dalam hubungan keluarga yang memengaruhi peran/harapan semula.selanjutnya mengganggu konsepdiri.
- Memberikan informasi mengenai derajad gangguan eliminasi atau mungkin adanya indikasi infeksi kandung kemih.kandung kemih yang masih penuh setelah berkemih merupakan indikasi pengosongan yang tidak adekuat dan memerlukan intervensi.
- Membantu untuk mempertahan kan fungsi kandung kemih yang adekuat,mengurangi terjadinya infeksi kandung kemih.
- Hidrasi yang cukup meningkatkan pengeluaran urine dan membantu dalam mencegah infeksi. 


- Menurunkan resiko berkembangnya infeksi pada saluran kemih/kandung kemih.
- Merupakan indikasi adanya infeki yang memerlukan evaluasi/pengobatan selanjutnya.




















BAB III
PENUTUP

Penulisan makalah tentang ”MULTIPLE SKLEROSIS” ini telah kami selesaikan dengan lancar. Kami berharap, dengan adanya penulisan makalah ini, dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Dalam penulisan makalah ini, kami selaku penyusun, sadar betul bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sekalian yang bersifat membangun.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran dalam pembuatan makalah ini


 

















DAFTAR PUSTAKA

www.google.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar